Percakapan Hangat: Anak Lelaki, Seekor Kuda, Rubah, dan Tikus

A wonderful and heartwarming picture book, with incredible and uplifting messages. Every page has that feeling of peace and serenity. This books feels the same way the smell of freshly baked cookies and warm hug feel. Saya setuju sekali dengan komentar dari salah satu pembaca buku ini di goodreads. Seperti kue yang baru keluar dari oven, ditaruh agar sedikit diangin-angin, lalu kita santap, nah rasa hangatnya sama seperti itu.

Perasaan saya ketika menutup halaman terakhir buku ini, β€œgak mungkin gak suka buku ini”. Pertama kali tahu buku ini saat @pestabaca (kapan ada pertemuan lagi nih?? πŸ˜‰πŸ˜‰). Ketika akhirnya dapat rizki beli ini, lalu selesai baca kurang lebih 20 menit aja, ah ada hangat yang menyeruak di hati. Ini memang buku bergambar. Namun, meski buku bergambar, bukan berarti untuk anak-anak saja. Mulai dari orang berumur 8 tahun sampai 80 tahun atau lebih pasti menikmati kisah anak lelaki, seekor kuda, dan seekor tikus ini.

Persahabatan dan percakapan mereka yang penuh makna dan indah.

β€œWhat do we do when our hearts hurt?” Asked the boy.

β€œWe wrap them with friendship. Shared tears and time till they make hopeful and happy again”.

Ada juga percakapan si tikus dan anak laki-laki seperti di bawah ini.

β€œWhat do you want to be when you grow up?”

β€œKind” said the boy.

Percakapan 3 sahabat itu tentu memanggil ingatan kita pada percakapan Pooh dan kawan-kawan. Namun, buku ini lebih bisa memperlihatkan suasana atau rasa dari pesan yang ingin disampaikan melalui gambar dan jenis tulisannya. Kadang, saya bisa merasakan hangat. Namun, di beberapa halaman, gambarnya juga seolah mewakili pikiran yang lagi penuh sampai hampir tumpah dan badan yang lelah. Seperti percakapan mereka berikut.

β€œIsn’t it odd. We can only see our outsides. But nearly everything happens on the inside.”

Buku itu memang seperti teman, ya. Ada kegelisahan-kegelisahan yang saya rasakan belakangan ini. Ada 3 buku yang seolah jadi kawan bicara dan tukar pikiran, salah satunya buku ini (2 buku lagi saya tinggal nunggu mood untuk ditulis review dan hasil refleksinya πŸ˜›). Buku ini kubeli saat diskon di @opentrolley.

Leave a comment